08 April, 2009

Tips Mengurangi Rokok



Cara Efektif Mengurangi Konsumsi Rokok




"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN". Itu kata pemerintah! Yang namanya orang kecanduan rokok, nggak akan peduli peduli lah dengan peringatan semacam itu. Memang susah sih kalau ingin berhenti merokok jika sudah terlanjur kecanduan, saya sendiri sudah berkali-kali mencoba paling lama bisa berhenti selama 30 hari. Berbagai macam cara sudah saya coba dan hasilnya tetap sama. Kenyataannya hanya sedikit orang yang sepenuhnya dapat berhenti merokok total, itu menurut sepengetahuan saya.



Sebenarnya ini adalah masalah yang cukup simpel, hanya kitanya (pecandu rokok) yang membuat rumit. Bukan dari pemerintah, orang tua, pacar, atau siapapun yang dapat membuat kita berhenti merokok, meskipun secara tidak langsung mungkin benar juga sih jika tuntutan mereka dapat memotifasi diri kita mengurangi kebiasaan merokok. Ujung-ujungnya yang paling memberikan efek telak untuk dapat berhenti antara lain vonis dokter, tuntutan, motivasi dari diri sendiri, dan juga kebiasaan. Tuntutan dan anjuran mungkin bisa dari orang tua, pemerintah, pacar ataupun pihak lainnya seperti dokter atau siapa saja, dan hal ini sering kali diabaikan. Sedangkan motivasi dan kebiasaan lebih telak efeknya karena datang dari kemauan perokok yang sendiri.



Jika ada niat pasti berhasil, setidak-tidaknya mengurangi. Beberapa bulan yang lalu saya mendapatkan anjuran mengurangi rokok dari ayah saya, dan bahkan mungkin tips ini dapat membantu berhenti merokok total. Apa yang dikatakan ayah saya :



Kalau konsumsi merokok bisa banyak, karena stock rokok banyak, kita tinggal ambil dan hisap. 'Yah semua orang juga tahu'. Maksud saya di sini, tidak ada salahnya kita sedikit melawan nafsu merokok dengan mempersulit diri sendiri untuk mendapatkan jatah rokok per harinya. Bukan berarti tidak ada rokok sama sekali, melainkan ada batas konsumsi per harinya. Cara yang dianjurkan ayah saya adalah membuat (melinting) sendiri rokok yang saya konsumsi. Singkatnya merk rokok tetap, tetapi tembakaunya saya keluarkan sehingga jika akan merokok harus linting dulu. Proses melinting ini yang kadang-kadang membuat saya malas untuk merokok, karena jika mau merokok harus melinting dahulu. Memang saya akui cara ini efektif mengurangi konsumsi rokok, tetapi untuk berhenti total belum bisa.



Berawal dari malas melinting sehingga menjadi kebiasaan, bisa saja anda berhenti merokok sepenuhnya. Kecanduan rokok berawal dari kebiasaan, berhenti merokok berawal dari kebiasaan pula, dan kebiasaan tidak ada yang dilakukan dalam satu hari. Jadi tidak ada yang namanya berheti merokok total dalam satu hari kecuali jika sudah divonis oleh dokter barangkali.



Satu hal yang menjadi tanda tanya bagi saya, betulkah merokok itu membahayakan kesehatan? Semua dokter bilang iya dengan alasan sudah banyak orang yang meninggal gara-gara rokok. Saya juga boleh dong mengatakan banyak juga orang yang meninggal gara-gara tekanan darah tinggi karena makan daging kambing atau diabetes karena banyak makan gula, atau masalah lainnya. Lalu kenapa yang menjadi perhatian mereka hanya rokok. Toh nggak semua perokok itu mati gara-gara rokok, dan nggak ada jaminan pula orang yang tidak merokok umurnya lebih panjang dari perokok. Kalau dipikir-pikir semua hal yang secara fisik kontak dengan raga manusia pasti punya efek negatif, kebanyakan kena angin aja anda bisa masuk angin. Banyak di depan komputer atau tv, pandangan mata bisa nggak normal. Coba deh anda pikir objek lainnya, pasti semua memberikan efek negatif.


Menurut pandangan pribadi saya merokok itu merugikan kesehatan atau tidak tergantung pada perokok itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar